SELAMAT DATANG DI DESA BANDUNGSARI

Bandungsari-Ku (Desa Kami - Nu Kami - Jeung Kami)

Bandungsari merupakan salah satu desa yang terletak di sebelah selatan Kecamatan Banjarharjo dan masuk wilayah Kabupaten Brebes. Jumlah penduduk 5550 (laki-laki 2552 dan perempuan 2998). Luas wilayah 1658 Ha) Sebagian penduduk bermata pencaharian petani, dan sebagian menjadi pekerja bangunan di Jakarta. Bandungsari kini dipimpin oleh "kuwu" Abdul Kodir.

13 March 2009

Maulid Nabi di SD ku dulu....

Sudah hampir satu tahun lebih aku berada di kota Jakarta. Aku merasa banyak memori ku yang tidak hinggap lagi di otak ku. Salah satunya adalah ketika aku coba berpikir kembali tentang masa lalu ku. Saat itu kebetulan libur Maulid Nabi Muhammad SAW. Aku sempat berpikir, ada kegiatan apa ya dulu yang biasa dilakukan kalau memperingati Maulid Nabi.

Coba berpikir cukup lama dan cukup dalam, mencoba menelisik kembali timbunan memori yang sudah terkubur dan tertumpuk dengan memori yang baru. Diiringi deru kereta Kaligung yang membawaku ke Semarang, aku terus berusaha untuk mengingat memori itu. Sampai akhirnya aku menemukan titik terang tentang ini. Aku baru ingat kalau dulu jaman aku di sekolah dasar (baca : SD Bandungsari 1), saat Maulid tiba, sekolah kami sering diadakan kegiatan, antara lain yang aku ingat adalah acara kosidahan. Sejenis acara musik yang di dalamnya berisi lagu-lagu rohani keislaman. Diiringi alat musik ketipung, semakin membuat semarak acara tersebut.

Tentu keunikan dari acara tersebut tidak hanya disitu, karena pada saat itu, sebagai siswa kita diharapkan ikut memeriahkannya. Bagi yang bisa tentu mereka ikut serta dalam pertunjukannya, selebihnya hanya sebatas pelengkap untuk bisa memeriahkan (ya...seperti aku ini he3). Bagiku acara ini sangat dinanti karena biasanya sekolah membolehkan kita membawa makanan yang enak-enak untuk kita santap bersama. Biasanya kita dari rumah sudah di bekali makanan yang sudah di masukan dalam rantang. Dan karena itu hari spesial, biasanya makanan nya juga cukup lumayan spesial untuk saat itu. Aku sendiri juga lupa dulu dibuatkan apa saja, yang pasti harus ada lauk favorit ku yaitu "dage" goreng (makanan yang dibuat dari ampas, yang jauh dari kata bergizi he3).

Tentu saat-saat yang aku nantikan adalah saat kita diperbolehkan nyantap makanan, rasa lapar yang sudah membara dalam dada, langsung aku lampiaskan ke makanan yang ada. Biasanya kita saling intip ke makanan sebelah, sembari makan kita bertanya ke teman dengan logat seperti ini " Sia si mawa naon ti imah? ", dan kalau teman kita membawa makanan yang lebih enak, biasanya kita minta untuk mencicipi. Ada cerita yang unik saat itu, ketika salah satu teman saya namanya Duryat (kalau tidak salah), dia kebetulan waktu itu membawa makanan yang lumayan enak, apa itu makanannya aku juga lupa, tapi yang pasti ketika kita mau mencicipi makanannya, kita harus terlebih dahulu memanggil nama baru dia...lagi lagi kalau tidak salah namanya yang baru Daman Huri...Aku tidak tahu nama itu dari mana, yang aku tau, nama Duryat yang dia sandang ternyata bikin dia sakit terus menerus, karena itulah namanya diganti.

Semua itu ternyata membuat aku semakin tersadarkan bahwa, masa kecil ku dulu memang sangat bahagia, dan aku bangga pernah dibesarkan di lingkungan ku yang dulu. Karena disanalah dulu aku dibesarkan, dan mengenal nilai-nilai kehidupan yang sekarang jadi peganganku sekarang. Terakhir dalam tulisan ini, aku sisipkan sebait lirik dari lagu yang dulu sering di nyanyikan di acara "kosidahan", dan lagu ini jg di adaptasi oleh group musik Gigi sehingga sekarang lebih familiar,judulnya kota santri (seperti Bandungsari dulu yang dapat sebutan desa santri, kalau sekarang aku ga tau, apa sebutan itu masih berlaku, bila melihat tingkah laku warganya, apalagi beberapa tokoh agama di desa sudah meninggal, ex : KH Khusnan & H. Chumaedi)

Suasana di kota santri
Asik senangkan hati
Suasana di kota santri
Asik senangkan hati

Chorus:
Tiap pagi dan sore hari
Muda mudi berbusana rapi
Menyandang kitab suci
Hilir mudik silih berganti
Pulang pergi mengaji
Pulang pergi mengaji

2 comments:

  1. jangan lupa ada salah satu artisnya yang doyan banget dengan lagu kosidah anakku:

    Anakku-anakku anakku
    apa yang telah kau alami
    tak sama tak sama tak sama
    dengan dunia yang ku alami

    makin berliku-liku
    liku-liku cari nafkah
    liku-liku cari sekolah
    namun jangan berkecil hati
    jadilah manusia sakti
    cerdas trampil kreatif
    dengar-dengar-dengar semboyanku

    inget siapakah dia????????????

    ReplyDelete
  2. Aduh...klo lirik lagu na mah rada apal..tapi lamun nu seneng lagu ieu...saha nya....??? tos hilap he3...

    ReplyDelete