SELAMAT DATANG DI DESA BANDUNGSARI

Bandungsari-Ku (Desa Kami - Nu Kami - Jeung Kami)

Bandungsari merupakan salah satu desa yang terletak di sebelah selatan Kecamatan Banjarharjo dan masuk wilayah Kabupaten Brebes. Jumlah penduduk 5550 (laki-laki 2552 dan perempuan 2998). Luas wilayah 1658 Ha) Sebagian penduduk bermata pencaharian petani, dan sebagian menjadi pekerja bangunan di Jakarta. Bandungsari kini dipimpin oleh "kuwu" Abdul Kodir.

29 August 2009

Ngabuburit Pas Puasa

Matahari sudah hampir tengelam kala itu, saat dimana siang mau diganti menjadi malam. Saat itulah aku bersama temanku sudah siap-siap untuk menghabiskan hari itu dengan jalan-jalan ke brug panjang (red : jembatan panjang yang ada di perbatasan bandungsari dengan sindangheula, dekat parenca lebih tepatnya). Aku tau kalau hari itu banyak orang yang bakal berada disana, karena saat itu adalah awal-awal dari rangkaian bulan puasa yang aku jalani.

Dengan membawa perut yang lagi keroncongan, aku berjalan penuh semangat bersama teman-temanku. Cukup jauh juga sebenarnya jarak yang harus ku tempuh. Cuma karena saat itu aku masih kecil, jadi berjalan dan berlari bukan maslah bagiku karena itu bagian dari rutinitasku. Jadi jarak hampir 1 km ga terlalu berarti dan terasa bagiku kala itu.

Di desaku memang sudah hal yang sangat lazim kalau di awal-awal puasa, biasanya banyak remaja putra dan putri rame-rame jalan-jalan sore meghabiskan waktu untuk menunggu datangnya buka puasa atau istilah kerennya disebut ngabuburit. Aktivitas itu menjadi semakin menarik karena tidak hanya anak dari desaku saja yang ada, tetapi juga datang dari desa cipajang, sindangheula, kertasari dll. Sehingga istilah cuci mata, salam kenal dan ketemuan tidak jarang diperoleh dari kegiatan ini.

Haya pandangan lurus tanpa arti, obrolan ngawur dan kadang senda gurau yang biasa dilakukan, karena setelah waktu sudah mendekat ke waktu magrib, itulah saat yang tepat untuk kembali pulang. Tentu dengan perasaan sumuringah karena sebentar lagi mau buka puasa, dan ada hidangan makanan yang telah disediakan oleh ibu untuk kita.

Bila menerawang di jaman sekarang, aku tidak tau apakah masih ada acara ngabuburit itu masih dilakukan dengan berjalan kaki. Karena sudah banyak anak yang memiliki motor. Atau mungkin istilah ngabuburit sekarang ini hanya milik anak-anak yang punya motor saja, karena banyak anak yang merasa malu untuk nagbuburit dengan jalan kaki. Karena sebagian teman mereka ngabuburit dengan menggunakan sepeda motor. Yang direpotkan kalau sudah kaya gini, jelas orang tua lagi, karena mereka harus tahan dengan rengekan dan permintaan dari anaknya untuk dibeliin motor...."emang beli motor gampang" begitu gerutu orang tua. Tentu dengan perasaan sedih karena tidak bisa menyanggupi permintaan anaknya...uuhh...

No comments:

Post a Comment