SELAMAT DATANG DI DESA BANDUNGSARI

Bandungsari-Ku (Desa Kami - Nu Kami - Jeung Kami)

Bandungsari merupakan salah satu desa yang terletak di sebelah selatan Kecamatan Banjarharjo dan masuk wilayah Kabupaten Brebes. Jumlah penduduk 5550 (laki-laki 2552 dan perempuan 2998). Luas wilayah 1658 Ha) Sebagian penduduk bermata pencaharian petani, dan sebagian menjadi pekerja bangunan di Jakarta. Bandungsari kini dipimpin oleh "kuwu" Abdul Kodir.

01 November 2009

Selamat Tinggal era "lalajoan"

Sudah sedari dulu pemuda dan pemudi desa bandungsari menggunakan media lalajoan untuk mencari pasangan dalam hidup. Tak terhitung berapa jumlahnya, yang pasti lewat lalajoan banyak yang dipertemukan untuk jodohnya. Dalam beberapa dasa warsa peran lalajoan memang sangat penting menjadi media penghubung untuk menganal seseorang lebih dekat, dan juga melakukan pendekatan lebih lanjut.

Tidalah mengherankan jika ada saudara atau tetangga kita yang hajatan/sidekah, banyak yang menggunakan momen itu untuk kenalan dengan lawan jenis, mencoba melakukan pendekatan lewat temannya ataupun saudara. Apalagi kalau seseorang yang kita incar itu juga termasuk orang yang "kasinoman", jelas semakin memudahkan saja buat kita untuk melancarkan serangan...he3...

Di acara hajatan, puncaknya jelas ketika acara lalajoan itu tiba, itulah momen yang istimewa untuk mengajak si belahan hati hanya sekedar traktir makan basho....dengan seperti itu aja, konon dulu rasanya dah endah banget....(saya sih..lum pernah ngaamin, hanya mendengar cerita dari teman dan mengamati he3).

Sekarang kondisinya sudah sedikit berbeda, lalajoan memang masih ada, dan tak jarang masih digunakan untuk ajang mencari jodoh, tapi kadarnya sudah cukup menurun. Hal ini jelas dikarenakan adanya teknologi berupa telepon seluler yang sudah masuk ke desa bandungsari. Sehingga itu semakin memudahkan seseorang untuk berkenalan. Bagi yang tidak berani secara kesatria mengungkapkan lewat lisan, masih ada fasilitas sms yang bisa digunakan untuk mengungkapkan rasa terdalam yang dialami, tanpa harus mengirim surat cinta (dah mikirnya susah, belum cari kata2nya yang puitis, dah gitu kita dipusingkan juga dengan memilih orang yang akan menjadi pengantar surat kita....he3..riweuh pokona mah).

Sehingga tidaklah mengherankan kalau sekarang sudah banyak pasangan yang berjodoh lewat teknologi tersebut. Saya sendiri sempat terhenyak ketika tetangga saya yang cukup diam (tsepengetahuan saya dia jarang sekali nonton lalajoan), eh ternyata sekarang sedang menjalani hubungan dengan teman seangkatan saya, yang menurut saya sih orangnya termasuk supel dalam pergaulan, dan sering nonoton lalajoan, terlihat cukup kontras dari segi kepribadian, tapi dengan teknologi mereka dipersatukan. Jelas tak bisa dipungkiri lagi dan bisa pastikan bahwa teknologi banyak membantu dalam hal ini.

Belum lagi sekarang, dengan adanya layanan internet yang bisa diakses lewat media HP (tapi hp ny yang bagus ya...ada layanan GPRS nya he3), beberapa situs jejaring sosial seperti friendster, facebook, twitter dll menyediakan fasilitas untuk memudahkan seseorang untuk berkenalan dan berinteraksi dengan siapapun dibelahan dunia ini. Makanyanya tidaklah mengherankan kalau kita ketemu beberapa teman lama, atau ketemu saudara yang jauh (lagi di luar negeri mungkin..), Sehingga saya berani prediksi kalau ke depannya semakin banyak orang yang terbantu menemukan jodohnya. Intinya hidup di jaman sekarang, sangatlah dimanjakan dengan teknologi, sehingga urusan asmara pun, kita banyak dibantu olehnya....so ga salahkan kalo saya bilang...selamat tinggal era lalajoan untuk cari jodoh...he3.

2 comments:

  1. eta ki somadi di nyagak masih dagang sate embe,?? asa te kajele si

    ReplyDelete
  2. masih, tapi ayeuna mah aya saingana....hareup-hareupan....

    ReplyDelete